Sabtu

Cinta Yang Manakah Yang Kita Inginkan?

. Sabtu
31 komentar

"Ya Allah, berilah aku cinta-Mu dan cinta mereka yang mencintai-Mu, dan cinta yang membuatku mendekati-Mu, dan buatlah cinta-Mu lebih kucintai daripada air yang sejuk."


Itulah salah satu do'a yang konon pernah diucapkan oleh Rasulullah. Muhammad sampai sebegitu mengharap akan cinta?
Bagaimanakah cinta yang diinginkannya dan bagaimana cinta orang-orang yang mencintai Tuhan sehingga Muhammad begitu berharap untuk mendapatkannya?



Pertanyaan-pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban yang jelas, karena saat ini, pohon cinta seolah telah bercabang begitu banyak dan kita seringkali kebingungan untuk memilih yang mana.

Setiap hari di koran, majalah, layar kaca, lewat bibir para selebritis, politisi hingga mubaligh, kata "cinta" seringkali muncul dan menyerbu masuk dalam lorong kesadaran kita. Ada cinta kepada Tuhan, cinta tanah air, cinta kekasih, cinta ibu, cinta perubahan dan cinta-cinta yang lain. Begitu banyaknya kata "cinta" yang terdengar, namun cinta yang terlihat tampaknya tak sebanyak yang bisa terdengar. Cinta sebagai kata-kata telah menutup dan menyembunyikan dirinya di balik tabir yang begitu tebal.

Sebagaimana kata Jalaluddin Rumi:
"Cinta akan membuat yang pahit menjadi manis. Dan dengan cinta, tembaga akan menjadi emas. Dengan cinta, yang keruh menjadi jernih. Dan dengan cinta, sakit akan menjadi obat. Dengan cinta, yang mati akan menjadi hidup. Dan cintalah yang telah menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya.

Dari pengetahuanlah cinta yang seperti itu tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan orang di atas tahta yang seperti itu?"

Sajak Rumi di atas menunjukan betapa besar kekuatan cinta. Cinta ibarat kekuatan yang mampu merubah segalanya. Cinta adalah sifat manusia yang paling murni. Tuhan menciptakan Adam karena cinta, dan Adam membawa citra ketuhanan dalam dirinya. Namun patut dicatat bahwa cinta tak akan lahir tanpa sebuah pengetahuan. Pengetahuan tentang yang dicintai merupakan syarat mutlak karena cinta tak akan ada tanpa pengetahuan.

Dalam sebuah kitabnya, "Kasyf al-Mahjub" al-Hujwiri juga mengungkapkan : Bahwa cinta adalah hasil karunia Tuhan, "Andaikata dunia hendak meraih cinta, ia tak akan mampu dan andaikata ia akan menolaknya, ia juga tak akan kuasa, karena cinta itu suatu anugerah, bukan suatu hasil usaha. Cinta berasal dari Tuhan."

Cinta pada Tuhan seringkali dimaknai dengan kepatuhan untuk menjalankan perintahnya serta ketakutan untuk menerjang larangan-larangannya. Di sini, cinta sangat erat terkait dengan iman. Kepercayaan atau keimanan pada Tuhan membuat seorang sufi yang dirasuki atau mencari cinta Ilahi beriman kepada Tuhan dengan melakukan segala aturan yang sudah Dia tetapkan dalam kitab suci. Dalam diri pecinta, melakukan perintah-perintah Tuhan dan menyembah-Nya bukan lagi karena takut dengan siksa, tetapi lebih karena kecintaan yang begitu dalam kepada-Nya serta ketakutan akan terpisah dari-Nya.

Dalam hidupnya, seorang sufi selalu memandang inti dari sesuatu karena ketergantungan dan keterpedayaan akan bentuk luar seringkali membawa manusia jauh dari yang 'ada'. Seseorang seharusnya tidak terjebak dengan bentuk luar dari sesuatu karena itu hanyalah sesuatu yang tertangkap oleh indera. Padahal dalam semesta raya ini, hal yang tidak tertangkap oleh indera jauh lebih banyak dan manusia telah dikaruniai akal dan perasaan untuk menangkap dan memahami semua itu.

"Cinta orang yang sudah mati tidak akan abadi, sebab yang sudah mati tidak akan kembali.
Tapi cinta yang hidup lebih segar dari kuncup yang baru bersemi, baik bagi mata batin maupun lahir."
Pilihlah cinta yang hidup abadi, yang tak akan pernah berakhir, yang memberikan kita anggur yang menambah kekuatan jiwamu.

Nah, sekarang bagaimanakah dengan diri kita?
Cinta seperti apakah yang kita inginkan?
Jalan yang manakah yang kita tempuh untuk memperoleh cinta?
Semuanya kita kembalikan ke diri kita masing-masing.





Dikutip dari:
Hidayah, edisi Mei "2004.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu

Awal Permusuhan Yang Tak Berhenti

. Rabu
12 komentar

Dalam melaksanakan dakwahnya, tidak sedikit yang dialami oleh Rasulullah. Salah satunya adalah pertentangan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang pada waktu itu mempunyai kekuasaan yang sangat besar di kota Medinah.

Mereka sangat pandai mempergunakan kesempatan dalam kesempitan orang.

Ada semboyan yang selalu digunakan oleh orang Yahudi, semboyan yang menjadi dasar perjuangan kaum penjajah sekarang ini ialah "Devide et Empera". Dengan cara itulah mereka dapat menguasai suatu masyarakat dan menanamkan kekuasaannya. Tidaklah heran kalau hijrah Rasulullah ke kota Medinah merupakan bahaya bagi orang Yahudi, lebih-lebih setelah suku Aus dan Khajraj bersatu, sehingga menjadi satu keluarga yang hidup berkasih sayang dan saling membantu. Orang Yahudi selalu mengobarkan permusuhan dan menyebarkan fitnah di kalangan kaum muslimin, membangkitkan rasa kebencian antara golongan Muhajirin dan Anshar, yang menjadi pendukung Nabi, menyebarkan keraguan dan mengemukakan pelbagai pertanyaan yang menimbulkan keresahan.

Karena hal-hal itulah maka Allah menurunkan ayat yang berbunyi :
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrikin." (QS Al Maidah 82).

Kendatipun orang Yahudi harus tunduk kepada Nabi namun mereka bekerja dengan secara diam-diam menyebarkan pelbagai isu untuk menggoyahkan keyakinan umat Islam, dan kalau belum ada perpecahan mereka sengaja menimbulkannya, umpamanya dengan perpalingan kiblat kaum muslimin dari masjid Haram ke Masjidil Aqsha dan kemudian kembali lagi ke Masjidil Haram. Mereka jadikan peristiwa ini untuk menyebarkan isi bahwa ajaran Islam tidak stabil. Karena tidak menentu arah yang harus dihadapi dalam sembahyang.

Mereka mengatakan bahwa kebanyakan ajaran Islam terambil dari ajaran Yahudi. Pendirian yang demikian itulah yang mendorong Rasulullah untuk memperhitungkan segala-galanya dengan orang Yahudi dan penyelesaian orang Yahudi. Kesempatan yang baik terbuka sesudah perang Badar, orang Yahudi melakukan tindakan yang dianggap pelanggaran terhadap perjanjian, ialah mengganggu seorang wanita Arab yang sedang berbelanja di sebuah toko emas di pasar Bani Qainuqa. Peristiwa itulah yang membangkitkan kemarahan seorang muslim yang berada ditempat itu sehingga terjadi pertikaian dan terbunuhlah orang Yahudi tadi, yang kemudian orang-orang Yahudi berkumpul membunuh muslim tadi.

Inilah bibit permusuhan yang pertama antara muslimin dan orang-orang Yahudi. Nabi memperoleh kesempatan untuk mengepung Bani Qainuqa selama lima belas malam yang memaksa mereka menyerah dan keluar dari kota Medinah dan berpindah ke Wadi Qura dan dari sana berpindah lagi ke Azra'at di Syam.

Namun nampaknya permusuhan Yahudi tidak sampai disitu saja, dengan berbagai cara mereka terus merongrong kaum muslim dengan berbagai cara. Tidak jarang keributan antara muslimin dan Yahudi hanya sebab kecil. Puncaknya permusuhan Yahudi ini berakhir pada peperangan yang terjadi beberapa kali dengan kaum muslimin.

Di antaranya adalah perang Uhud dan perang Khaibar, yang menewaskan pemimpin Bani Quraidzah yang menjadi pentolan dan motor agitasi Yahudi yaitu Huyay bin Akhtab. Dalam perang ini, Sofiah, putri Huyay menjadi tawanan kaum muslimin setelah suaminya, Kinanah bin Abi Haqiq tewas.

Sofiah ternyata tidak mewarisi dendam dan kebencian ayahnya terhadap Rasulullah, malah dengan diam-diam sebenarnya dia sudah mempercayai kebenaran da'wah Islam. Dan walaupun demikian namun mereka berhasil mencapai apa yang mereka inginkan ialah mereka masih diizinkan tinggal di daerah itu, namun dari seluruh penghasilan tanah mereka, separo untuk mereka dan separo lagi untuk umat Islam.

Seperti yang diceritakan diatas, bahwa sejak Madinah dikuasai oleh umat Islam, Yahudi tidak lagi berani menampakan permusuhan secara terang-terangan dan berulah yang dapat menimbulkan kemarahan kaum muslim. Pada akhirnya mereka menjadi kelompok luar Islam yang bernaung dan meminta perlindungan kaum muslimin. Pada penampilan luar, mereka menonjolkan kuluguan untuk menarik iba dan simpati warga Madinah, namun dendam kesumat sebenarnya tetap menyala di setiap saat di hati mereka.

Kebenaran Al Qur'an yang terdapat dalam surat Al Maidah:82 telah dibuktikan oleh sejarah selama berabad-abad. Kebencian Yahudi terhadap Islam yg berawal dari penggantian kiblat, tidak akan pernah padam, terus berlanjut dan masih akan terus berkobar dalam hati setiap Yahudi di mana saja berada. Bahkan hingga saat ini dibumi Palestina mereka sedang membantai orang2 tak berdosa.

Selain itu mereka juga kerap merongrong kaum akidah kaum muslimin lewat buku-buku yang mereka terbitkan, diantaranya berjudul "Mohammad" karya penulis Yahudi Maxim Rodinson, diterbitkan tahun 1998 dan novel "Roti Kering".
Kedua buku ini berisi pelecehan atas pribadi dan ajaran Rasulullah saw. dan "dikuliahkan" oleh dosen Yahudi Amerika di American University Cairo, Mesir.

Maka tidak heran jika Dr. Wilpenson dalam bukunya "Sejarah Yahudi di Negeri Arab" yg mempertanyakan tentang sikap Yahudi yang memeluk agama monotheisme dan menentang politheisme tetapi ternyata bahkan mereka sendiri yang menentang agama monotheisme yang sama dengan agama yang mereka anut, dan bekerja sama dengan politheisme zang menjadi musuh agamanya sendiri. Ini tidak lain hanya karena keinginan berkuasa, bahkan karena dendam terhadap Islam, inilah yang menyebabkan mereka mengerjakan kejahatan yg terburuk yg tdk akan dilupakan sejarah.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Sabtu

Agresi Zionis Israel Di Bumi Palestina

. Sabtu
12 komentar

Darah kini tertumpah lagi dibumi Palestina. Tentara zionis Israel seperti sudah banyak diketahui, sejak 27 Desember tahun lalu menyerang membabi buta dan menebar maut untuk penduduk Muslim Palestina.


Sampai hari ini semenjak agresi zionis Israel dilancarkan sudah tercatat 800 lebih warga Palestina tewas dihantam mortir Israel. Di antaranya, 200 lebih korban tersebut adalah anak-anak, sementara itu korban luka-luka sudah mencapai 3000 orang lebih.

Arogansi dan kebengalan Israel nampaknya memang sudah tidak mempunyai sisi kemanusiaan sedikitpun. Tak ada bahasa lain selain bahasa kekerasan yang Israel punya. Usaha PBB untuk mengadakan genjatan senjata kedua belah pihakpun tak diindahkan dan ditolak mentah-mentah oleh Israel. Bahkan setelah dikeluarkannya resolusi PBB tersebut Israel semakin intensif melakukan penyerangan dari berbagai lini. Palestina dibombardir dari semua arah, bukan hanya lewat udara dan laut namun pasukan zionis kini tengah merangsak masuk ke jantung kota Palestina melalui darat. Dengan dalih menghancurkan hamas, Israel telah menghancurkan dan memporak porandakan Palestina. Bahkan bangunan sekolah binaan Perserikatan Bangsa Bangsa yang sebelumnya telah dinyatakan sebagai zona aman oleh Israel pun dihancurkan juga. Tak ayal, buah dari serangan tersebut telah menewaskan 30 warga sipil Palestina yang mayoritas korban adalah anak-anak. Terhadap serangan tersebut, pejabat Israel membela diri jika serangan yang dilakukan tersebut untuk menyerang para militan HAMAS yang bersembunyi di gedung sekolah tersebut. Dan gedung itu dianggap sebagai tempat disembunyikannya sejumlah amunisi HAMAS. Namun komite PBB yang menyelidiki kejadian tersebut menolak keras bahwa apa yang dituduhkan Israel tersebut adalah tidak benar. Tidak ada seorang pejuang Hamas satupun yang berada di gedung tersebut apalagi amunisi, tandas mereka. Penyelidik dari PBB menyatakan bahwa gedung sekolah tersebut murni sebagai tempat pengungsian warga sipil.

Seperti yang telah dikutip oleh Associated Press, pada Rabu ( 7/1/2009 ). Serangan dibangunan sekolah milik PBB tersebut menjadi serangan yang paling mematikan dari Israel, setelah resmi mengumumkan perang melalui jalur darat. Pada Selasa 6 Desember 2009 saja, pasukan Israel sudah membunuh 58 warga Palestina dan hanya 2 orang saja yang dikategorikan sebagai anggota militan Hamas.

Sementara itu kecaman terhadap kebiadaban zionis Israel terus dilontarkan dari berbagai belahan Dunia. Tak terkecuali Venezuela, yang pada hari Selasa kemarin mengusir Duta Besar Israel terkait penyerangan Gaza. Presiden Venezuela Hugo Chaves menyatakan rasa solidaritasnya untuk warga Palestina serta mengecam keras atas tindakan Israel yang telah melanggar hukum International. Presiden Hugo Chaves menyatakan sikapnya "Mereka itu pengecut. Saya mengundang Anda (Israel) untuk bertinju sebagai profesional."

Tidak ketinggalan juga dengan Hezbullah. Dalam unjuk rasa besar-besaran yang diikuti oleh ribuan warga Lebanon tersebut dan bertepatan dengan acara penyambutan Azura, mereka meneriakan yel-yel serta mengutuk keras serangan Israel tersebut. Bahkan Hezbullah telah mempersiapkan ribuan pasukannya untuk membantu Palestina atas serangan Israel tersebut.

Lalu, bagaimanakah sikap Amerika sang polisi dunia itu?
Setiap ucap jadi titah, setiap tuding menjelma perintah, itulah yang dilakukan Amerika Serikat saat ini. Alih-alih memburu para teroris, Presiden George W.Bush justru meng-amini serta mendukung aksi kebiadaban Israel tersebut. Nampaknya Amerika benar-benar bermuka dua, padahal belum lama ini sewaktu terjadi serangan teroris di kota Mumbai (India) Amerika mengutuk keras tindakan tersebut. Namun, nampaknya kutukan itu tidak terlontar dari mulut manis Amerika buat kekasihnya yaitu Israel yang telah nyata-nyata melakukan tindakan terorisme dan pembantaian super biadab di bumi Palestina.

Sekarang sudah saatnya Dunia tahu siapakah teroris yang sesungguhnya. Apakah Israel dan Amerika yang telah dengan kejam membunuh ratusan nyawa tak berdosa serta membuat ribuan orang mengalami cacat seumur hidup? Ataukah orang-orang Palestina yang telah mempertahankan tanah airnya dengan tetesan darah dan air mata untuk menjadi bangsa yang berdaulat?
Sebagus apapun kejahatan itu dikemas, pasti suatu saat akan terungkap juga. Dan kebenaranlah yang nantinya akan memenangkan perannya di atas dunia ini. Walaupun kadang kebenaran harus mengalami suatu penderitaan, namun yakinlah bahwa kebenaran adalah diatas segala-galanya. Pada suatu saat nanti, kebenaranlah yang akan memimpin dan kesalahan serta angkara murka akan menjadi hina.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa

Barnabas Sebuah Kebenaran Firman Tuhan

. Selasa
1 komentar

Semenjak abad ke 4M (masa kekaisaran Konstantin), Injil Barnabas tidak lagi diakui oleh kaum Masrani karena kandungan Injil ini:
1. Selaras dengan ajaran tauhid yg dibawa oleh Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad saw.
2. Tidak mengakui Trinitas.
3. Tidak mengakui bahwa Isa/Yesus adalah Anak Tuhan apalagi sebagai Tuhan.
4. Mengakui akan datangnya Nabi sesudah Isa, Mesias yang sesungguhnya yaitu Ahmad atau Muhammad.
5. Tidak mengakui bahwa Isa mati dengan di Salib.

Runtutan sejarahnya adalah sebagai berikut :
Pada awalnya 12 murid Nabi Isa menulis semua ajaran yang disampaikan nabi Isa as. Risalah2 tersebut pada awalnya diakui termasuk salah satunya adalah Injil Barnabas. Namun pada tahun 325M, kalangan gereka termasuk gereja2 Alexandria mulai goyah, setelah gereja PAULUS (Katholik) melalui Konsili Nikea menetapkan TRINITAS sebagai doktrin mutlak. Akibatnya 300 lebih manuskrip Injil harus diseleksi, yang pada akhirnya tinggallah 4 Injil resmi atau disebut "Injil Kanonik" sementara ratusan Injil lainnya dimusnahkan.

Kemudian pihak Gereja, didukung pihak kerajaan mengeluarkan statmen : "Siapapun yg memiliki Injil tidak resmi dibunuh". Statmen ini sebagai upaya pelenyapan Injil asli dimasa Nabi Isa as. Dan akhirnya Kaum Nasrani hanya disuruh mempercayai 4 Injil kanonik yg ditulis oleh Lukas, Markus, Matius dan Yohanes.

Pada 366M, Paus Damaskus kembali menegaskan untuk melarang membaca apalagi mempelajari manuskrip-manuskrip Apokrifa termasuk Injil Barnabas, tapi ia sendiri menyimpan salinan Injil Barnabas diperpustakaannya.
Keputusan larangan tersebut termaktub dalam katalog manuskrip Yunani diperpustakaan CHACELOR SEGUIER (1558-1672) yang dipersiapkan oleh B. De Manfaucon (1665-1741) dan didalam sebuah daftar yg disebut STICHOMETRY NICEPHORUS.
Larangan-larangan ini berlanjut hingga sekarang (fakta tidak ada Gereja yang mengajarkan isi Injil Barnabas dan tidak mengakui kebenaran Injil tersebut).


TERKUAKNYA KEBENARAN

Pada awalnya, Injil Barnabas disembunyikan di perpustakaan Vatikan. Namun, kemudian Injil Barnabas mulai tesebar ketika Usukup St. Ferramino pada tahun 1585 meminjam manuskrip Injil Barnabas berbahasa Italia dari perpustakaan PAUS SIXTUS V. Setelah membaca dan mempelajari Injil Barnabas, Ferramino memeluk Islam. Kemudian manuskrip Injil Barnabas tadi jatuh ke tangan Mustapha De Aranda (Musthafa Al Arandi) yg menerjemahkannya kedalam bahasa Spanyol. Tak lama kemudian Dr.Sale, sarjana Inggris menemukan Injil tersebut.

Pada tahun 1709, Jhon Toland seorang arkeolog dan sejarawan Amsterdam Belanda, menerima Injil Barnabas berbahasa Italia dari J. Kraemer, penasehat kerajaan Prusia Jerman. Tahun 1713, Kraemer menitipkan manuskrip Injil Barnabas tersebut diperpustakaan Pangeran Eugene dari Savoy. Beberapa tahun kemudian, manuskrip tersebut disimpan diperpustakaan kerajaan Wina "The Emperial Library" atas prakasa pangeran Eugene.

TAHUN KEBANGKITAN INJIL BARNABAS

Pada tahun 1907, Injil Barnabas berbahasa Spanyol diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh Lonsdale Ragg dan istrinya Laura Ragg, dengan judul "The Gospel Of Barnabas" terbitan Oxford University.
Tahun 1908, Dr.Khalil Sa'adah, arkeolog Arab menerjemahkan buku diatas dalam bahasa Arab "Injil Barnaba, Dirasat haula Wihdatiddin 'inda Musa wa Isa wa Muhammad 'Alaihimussalam". (Injil Barnaba, sebuah studi mengenai kesamaan Tauhid antara Musa, Isa dan Muhammad 'Alaihimussalam).

Sementara dilain tempat, pada tahun 1947 telah ditemukan 7 lembar manuskrip Injil kuno yang ditemukan oleh 3 anak penggembala domba Badui : Juma, Khalil dan Muhammad. Mereka bertiga menemukan manuskrip Injil tersebut didalam sebuah gua dilembah Qumran, sebelah Laut Mati.
Manuskrip tersebut berbentuk gulungan perkamen (semacam kertas dari kulit) yang dibungkus dengan kain kehijauan karena sudah tua dan ditaruh dalam guci. Oleh ahli arkeolognya, manuskrip tersebut di beri nama "Gulungan Laut Mati". Diperkirakan umur manuskrip tersebut berasal dari tahun 900 M, umurnya 1000 tahun lebih tua dari teks Injil Ibrani. Hingga kini, pekerjaan menerjemahkan manuskrip tersebut belum selesai.
Setelah melalui perjalanan panjang dan perpindahan tangan, Gulungan Laut Mati akhirnya terkumpul dan tersimpan di Hebrew University dengan nama "Shrine Of The Book" hingga saat ini.


SIAPAKAH BARNABAS?

Barnabe atau yang lebih kita kenal sebagai Barnabas adalah salah 1 dari ke 12 murid Nabi Isa a.s yg pertama. Di dalam Al Qur'an merekalah yang disebut kaum HAWARIYYUN. Nama aslinya adalah Yoses atau Yusuf atau Yosef. Beliau lahir di Cyprus, dari suku Lewi (Yahudi). Sedangkan nama Barnabas diberikan oleh Nabi Isa as. kepadanya yg artinya "si pelipur lara" atau "si pemberi peringatan". Konon Barnabas lebih mengenal dan lebih dekat dengan Nabi Isa a.s dibandingkan kemenakannya Markus.


Siapakah Markus, Mathius, Lukas dan Paulus?
Semenjak adanya Konsili Gereja Paulus di Nikea, umat Kristen hanya mengenal 4 Injil Kanonik/Induk. Ke 4 Injil tersebut ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas dan Yohanes. Sejarah telah membuktikan bahwa ke 4 penginjil tersebut tidak dekat atau mengenal langsung dengan Nabi Isa.
Seperti halnya Markus yg tidak dekat dgn Nabi Isa as, Matius juga tidak mengenal Nabi Isa as. Ia hanyalah mantan pegawai rendahan pemungut cukai. Lukas adalah dokter pribadi Paulus yg juga tdk pernah bertemu dengan Nabi Isa as.

Adapun Paulus alias Saul dari Tarsus, dia juga tidak pernah bertemu dan tidak pernah bergabung dengan 12 murid Nabi Isa as.



Sumber: Majalah Alkisah, edisi 7

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat

Daftar Nama Nabi Palsu

. Jumat
6 komentar

Di riwayatkan dari sahabat Tsauban, ia berkata : Rasulullah bersabda : "Kiamat tidaklah akan tiba, hingga sebagian kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrikin, dan hingga sebagian mereka beribadah kepada berhala. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya akan ada ditengah-tengah umatku tiga puluh pendusta, semuanya mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, dan tidak ada nabi setelahku. (HR. Abu Dawud, At Tirmizy).


Hadist di atas adalah salah satu hadist sahih yang menerangkan salah satu tanda-tanda dari kiamat. Di terangkan disitu bahwa hari kiamat belum akan datang sebelum datangnya tiga puluh nabi palsu.
Nah, berikut akan saya tuliskan nama-nama nabi palsu sejak jaman Rasulullah saw hingga sekarang.

1. Maslamah alias Musailamah Kadzab, berjuluk Abu Sumama. Muncul dijaman Rassulullah saw, berlokasi di Yamamah.Nasibnya tewas ditangan Khalid bin Walid pada saat diperangi di jaman Khalifah Abu Bakar.
2. Aswad al Ansi alias Zul Khimar muncul dijaman Rasulullah saw, berlokasi di Yaman dan tewas di Yaman.
3. Tulaihah al Asadi, muncul di jaman Rasulullah saw dari kabilah Bani Asad. Namun di akhir hayatnya dia bertaubat.
4. Sajjah binti al Harits, muncul sesaat setelah Rasulullah saw wafat. Dia berasal dari suku Tamim di Irak. Di akhir hayatnya bertaubat menjadi muslimah.
5. Laqith.
6. Ahmad bin Husain.
7. Mirza Ghulam Ahmad, muncul diakhir 1800 awal 1900an. Di angkat menjadi nabi oleh Inggris dengan agama Ahmadiyah (mendompleng Islam). Konon dia mati dikamar mandi.
8. Mirza Ali Muhammad.
9. Bahaullah (Ailat bin Kaab bin Auf Al Ansi ).Keturunan Habasyah, Ethiopia.
10. Al mukhtar bin Ubaidilah.
11. Ibnu Sam'an.
12. Amir bin Harb.
13. Abu Mansur al Asadi.
14. Ibnu Said As Sajli.
15. Abu Khattab Al Asadi.
16. Ibnu Bahram al Juba'ai.
17. Hasan bin Hamdan.
18. Abu Qasim an Najar.
19. Al Muni'ul Qashar.
20. Ibnu Kharba al Kindi.
21. Abu Muslim as Siraj.
22. Harits bin Saad, muncul di jaman Khalifah Abdul Maik bin Marwan, dari Bani Umayyah. Di bunuh oleh pengikutnya sendiri.
23. Isa al Asfahania, muncul dijaman Khalifah al Mansur. Dari Bani Abbasiyah. Di hukum mati.
24. Ishak al Akhras dari Isfahan (Iran).
25. Lia Eden (pendiri Kerajaan Surga).
26. Ahmad Mushadeq (pendiri Al Qiyadah).

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Ahzab:40)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu

Manajemen Ghodzob

. Rabu
0 komentar

Setiap manusia memiliki kekuatan yang kemudian dapat menimbukkan emosi (ghodzob). Emosi seseorang harus dapat diatur dan terkendali. Emosi tidak harus diartikan dengan marah. Tetapi marah adalah salah satu ruang dari emosi.
Pengecut juga merupakan salah satu bentuk emosi, namun termasuk ke dalam emosi yang tidak tepat. Karena ia takut untuk mengungkapkan kebenaran.


REFLEKSI GHODZOB

Ungkapan dan luapan emosi seseorang tentu berbeda-beda tergantung pada kondisi kejiwaannya. Emosi berasal dari bermacam-macam persoalan. Ada persoala menuntut untuk dibiarkan saja, ada juga yang tidak.

Emosi mengendalikan seseorang sehingga berpengaruh pada fisiknya. Syaraf jadi menegang, muka menjadi merah, terkadang kita bisa melakukan sesuatu diluar kesadaran kita hingga berbuntut penyesalan pada akhirnya. Bahkan emosi yang tidak terkendali dapat memunculkan suatu tindakan kriminal. Kita bisa menyakiti orang lain karena sesuatu hal yang sebenarnya tidak penting.

Misalnya seseorang yang terlibat kemacetan lalu lintas, lalu salah seorang pengendara yang menyerempet kendaraannya. Kontan ia marah-marah, dengan emosi yang tidak terkendali sehingga berbuntut perkelahian. Emosi tadi termasuk emosi yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Yang didapat hanya dosa karena persoalan tersebut sebenarnya akan selesai dengan mudah hanya dengan saling memaafkan dan membiarkan persoalan tersebut begitu saja tanpa berujung perkelahian.

Emosi yang baik dan pada tempatnya adalah ketika Islam dilecehkan dan dihina, kemudian sebagai seorang muslim kita merasa perlu meluruskan persoalan tersebut, tentu dengan kadar emosi yang tepat dan terkendali.

Nabi Muhammad saw juga kalu pribadi beliau yang dihina, beliau selalu memaafkan. Tetapi kalau agama Islam yang dihina, maka beliau akan marah dan selalu siap membela.


PENAWAR GHODZOB

Emosi membuat tubuh kita mudah terserang penyakit, termasuk juga penyakit-penyakit kronis yang dapat merenggut nyawa kita, seperti jantung, darah tinggi, dan gangguan syaraf. Kadar emosi negatif yang berlebihan juga dapat mengguncang jiwa seseorang sehingga membuat orang tersebut kehilangan kesadaran bahkan yang lebih parah adalah dapat menjadi gila.

Emosi dalam diri seseorang yang sifatnya cenderung negatif, memang bisa disembuhkan. Dalam dunia kedokteran, emosi seseorang hingga ia kehilangan kesadaran dapat ditenangkan atau dinetralkan dengan menggunakan obat penenang, namun itu pun hanya bersifat sebagai penawar sementara. Apabila efek dari obat tersebut hilang, maka ia akan kembali kepada ketidak stabilan emosi yang dapat mengguncang jiwanya.

Obat yang tepat untuk menetralkan emosi, sehingga tercapai keseimbangan hidup adalah dengan melakukan segala sesuatunya termasuk me-manage emosi sesuai dengan syariat dan tentu saja disertai ilmu. Tanpa ilmu, seseorang tidak akan tahu kapan menggunakan emosi, dan kapan perlu meredam emosi agar tidak terjerumus oleh tipu daya dan hasutan setan.

Kita juga harus mengetahui tentang emosi yang tengah-tengah (sajaah) sehingga kita mampu mengklasifikasikan emosi terhadap suatu permasalahan sebagai berikut:

Perlu marah atau tidak:
Refleksi marah, baik dari segi fisik maupun hukum memang diperlukam untuk membela hak-hak kita. Misalkan, ketika kita dirampok. Kita harus berjuang agar perampok itu tidak mengambil apa yang menjadi hak kita, apabila kita meninggal karena berusaha membela diri dari perampok tersebut, maka kita termasuk mati sahid.

Klarifikasi (Tabayun) :
Permasalahan yang sifatnya kesalah pahaman memang membutuhkan klarifikasi karena permasalahan tersebut memang harus diluruskan agar tidak timbul perselisihan dan perpecahan.

Mengabaikan :
Ada masalah-masalah yang tidak harus menggunakan emosi kita, masalah tersebut memang sepatutnya kita abaikan saja karena masalah tersebut tidak menyangkut urusan orang lain atau orang banyak. Misal : kita diacuhkan ketika berusaha menyapa atau tersenyum kepada orang lain, juga ketika kita mendapat sindiran yang tidak tepat.

Perasaan memang harus diatur, hati memang harus ditata. Kita boleh marah dan merasa emosi kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat. Atau untuk tujuan menegakan syariat. Karena dengan begitu kita akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.
Dengan mengendalikan emosi kita maka jasmani dan rohani kita akan sehat, tidak mudah terserang penyakit, serta hidup menjadi ringan dan serasa tanpa beban.(lia)




Sumber : Majalah FURQON, edisi 26/TH V/Januari 2007 l Dzulhijjah 1427 H

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu

Islamnya Napoleon Bonaparte

. Minggu
3 komentar

Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.



Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu.
Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai.

Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan dunia Internasional.

Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya, Kristen ?

Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.

"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters ?"

"The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the suns and planets,..."

"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?" (Lihat Kejadian 19:30-38)

"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet ...."

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."


"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."

Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."


"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."

Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."


"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."

Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan kitab sucinya, Alkitab (Injil). Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan Al-Quran daripada Alkitab (Injil), juga semua cerita yang melatar belakanginya.


Referensi :
1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine Fauvelet de Bourrienne edited by R.W. Phipps. Vol. 1 (New York: Charles Scribner's Sons, 1889) p. 168-169.
http://chnm.gmu.edu/revolution/d/612/
2. 'Napoleon And Islam' by C. Cherfils. ISBN: 967-61-0898-7
http://www.shef.ac.uk/~ics/whatis/articles/napoleon.htm
3. Satanic Voices - Ancient and Modern by David M. Pidcock, (1992 ISBN: 1-81012-03-1), it states on page 61, that the then official French Newspaper, Le Moniteur, carried the accounts of his conversion to Islam, in 1798 C.E

Klik disini untuk melanjutkan »»
 

Page Rank

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com